Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

NHW #4 Mendidik dengan Kekuatan Fitrah | Heni Meliyanawati

Assalamu’alaikum wr.wb    Bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP, masih semangat belajar? Kali ini kita akan masuk tahap #4 dari proses belajar kita. Setelah bunda dan calon bunda berdiskusi seru seputar mendidik anak dengan kekuatan fitrah, maka sekarang kita akan mulai mempraktekkan ilmu tersebut satu persatu. a.     Mari kita lihat kembali Nice Homework #1, apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas kehidupan ini? atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai? Sejauh ini, belajar untuk terus berfikir positif masih saya tekuni, sebab bagi saya bukan hal mudah menjadi manusia positif dengan menghilangkan semua pikiran negatif yang tiba-tiba melintas begitu saja dalam pikiran saya, saya selalu berusaha untuk menekannya hingga pikiran positif saja yang saya hadirkan kepada setiap orang dan setiap keadaan. Hal inilah yang nantinya akan menjadi modal utama bagi saya untuk m

NHW #3 Membangun Peradaban dari dalam Rumah | Heni Meliyanawati

Assalamualaikumwarrahmatullahi wabarakatuh. Ku iringkan do'a keselamatan untukmu, dimanapun engkau berada, semoga Allah SWT selalu memberikan keberkahan hidup kepadamu dan perlindungan untuk setiap kegiatan yang engkau lakukan. Calon imamku, Melalui tulisan ini, ada hal yang ingin aku sampaikan kepadamu. Sejujurnya aku masih menerka-nerka, apakah itu kamu, calon imamku yang tempo hari mengutarakan maksud baik kepada Ibu Bapakku tentang proses pengenalan yang sedang kita jalankan? Apakah itu kamu, calon imamku yang baru saja membawa kedua orangtuanya untuk bersilaturahim ke rumah orangtuaku dan mengajakku ke tahap yang lebih serius? Apakah itu kamu, calon imamku yang ingin mengenaliku dan juga keluargaku jauh lebih dekat? Ketahuilah wahai calon imamku, Aku tidak terlahir dari keluarga yang agamis, tapi kedua orangtuaku begitu memperhatikan pendidikan agamaku, orangtuaku rela membayar lebih agar aku bisa mengaji di TPA yang terakreditasi daripada mengikutsertakan