Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

CERPEN | Temukan Aku dalam Istikharahmu (Bagian 2)

(5) PRASANGKA "Assalamua'alaikum, Aisyah" Suara itu, dua tahun yang lalu terakhir Aisyah mendengar suara itu, suara dari lelaki yang ia benci sekaligus juga ia sayangi.  Ragu untuk menjawab, namun sombong sekali bila Aisyah menghiraukannya. Dengan hati yang sulit memaafkan, Aisyah jawab salam Fahmi dengan keadaan yang sangat terpaksa. "Wa'alaikumsalam, mas."  Sepersekian detik waktu seperti berhenti, semuanya bisu, semesta tertegun menyaksikan pertemuan dua insan yang berpisah dua tahun lamanya dengan menyisakan kebencian disalah satu di antara mereka. A ngin senja yang tak sengaja lewatlah yang berhasil membuyarkan kebisuan mereka saat itu.  Seribu tanya menghampiri, rasa penasaran terus bergejolak dalam pikiran Aisyah. " Sedang apa Fahmi di sini?" " Apa kabar?" Ujar Fahmi dengan nada sederhana. "Untuk apa dia bertanya kabar?! Penting kah kabarku untuknya setelah dua ta

CERPEN | Temukan Aku dalam Istikharahmu (bagian 1)

(1) SENJA ITU ... Pagi menjelang, Aisyah termenung seorang diri. Di balik jendela ia memandang keluar, tatapannya kosong namun batinnya tak pernah hampa.  Tetesan air di dedaunan sisa hujan kemarin malam berhasil merayunya untuk tetap diam dan menikmati pagi sebagai karunia Tuhan.  Bagi Aisyah pagi adalah waktu dimana keajaiban selalu dimulai. Mentari naik dari terbenamnya, embun mengering dari keanggunannya, dan harapan tumbuh dari setiap makhluk untuk hari yang lebih indah dan bermakna. Dalam do'anya ia selipkan harapan agar harinya dipenuhi keberkahan dan nikmat serta karunia dari Sang Pemilik Alam. "Allah, dalam perjuanganku, teguhkanlah aku dalam imanku. Jauhkan hawa nafsu yang selalu memperbudakku. Aku tau Engkau dekat, cukup Engkau sebagai pelindungku. Maafkan ego hamba-Mu yang tak pandai menjaga qalbu." Tanpa Aisyah sadari, dalam do'a yang ia panjatkan, ada air mata penyesalan menetes lembut membasahi pipinya yang sedikit kemerah-meraha

Cobaan itu nikmat

Layaknya manusia di usia remaja, yang belum terbiasa menghadapi cobaan yang datang bergantian, aku mudah berkeluh kesah. Sulitnya melatih mental dan emosional agar tetap terjaga dalam takaran normal membuatku mudah sekali meluapkan seluruh kekalutan jiwa ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan. Kisahku mungkin tak serumit kisah yang anda atau kalian miliki, tapi menghadapi persoalan ini sungguh tak semudah seperti apa yang terbayangkan. Terbaring lemah dengan setumpuk beban yang luar biasa berat, kini menjadi pembatas antara aku dan keleluasaan. Kebebasan kini seolah sirna dengan hadirnya tanggung jawab dan berbagai persoalan yang harus segera aku selesaikan. Kenyamanan dan ketentraman hidup berbanding terbalik karena keterbatasanku memainkan peran sebagai seorang yang bernyali untuk menghadapi apa yang sengaja aku hadirkan. Kekhawatiran dan kegamangan terus saja menghantuiku, mendorongku untuk menilai bahwa aku orang yang tidak berdaya dan tidak bisa apa-apa. Aku benci waktu l

Keselarasan Jampé Ubar Haté dengan Hadits Nabi

(tentang kuatnya do’a manusia yang teraniaya) Tahukah anda bahwa Desa Ciparakan yang terletak di Kecamatan Kalipucang merupakan gudangnya ilmu pelet? Di Desa Ciparakan berbagai jenis ilmu pelet mudah sekali ditemukan dan ternyata masyarakatnya pun masih menggunakan ilmu pelet sebagai kebutuhan dalam berbagai bidang, mulai dari pengaplikasiannya dalam bidang pertanian, kesehatan, perdagangan, bahkan percintaan. Namun, Tabu dan kontradiktif, bertentangan dengan agama karena menyekutukan Tuhan, itulah anggapan negatif sebagian masyarakat kita terhadap ilmu pelet. Padahal tidak semua ilmu pelet yang termasuk jenis seni tradisi lisan yang hidup berkelanjutan di tengah masyarakat Sunda ini bisa digeneralisasi ke dalam satu anggapan. Nyatanya, pada jampé Ubar Haté (terj: obat sakit hati) , sebagai salah satu jenis ilmu pélét yang ditemukan tim peneliti pada saat KKL 2016 ini terdapat banyak sekali keunikan, baik dalam segi bahasa yang digunakan dan syarat yang harus dipenuhi yan