Bunda dan
calon bunda peserta matrikulasi IIP, masih semangat belajar?
Kali
ini kita akan masuk tahap #4 dari proses belajar kita. Setelah bunda dan calon
bunda berdiskusi seru seputar mendidik anak dengan kekuatan fitrah, maka
sekarang kita akan mulai mempraktekkan ilmu tersebut satu persatu.
a. Mari kita lihat kembali Nice
Homework #1, apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di
Universitas kehidupan ini? atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda
ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?
Sejauh
ini, belajar untuk terus berfikir positif masih saya tekuni, sebab bagi saya bukan hal
mudah menjadi manusia positif dengan menghilangkan semua pikiran negatif yang tiba-tiba melintas
begitu saja dalam pikiran saya, saya selalu berusaha untuk menekannya hingga pikiran positif saja yang saya hadirkan kepada setiap orang dan setiap keadaan. Hal inilah yang nantinya akan
menjadi modal utama bagi saya untuk menjalani peran di universitas kehidupan
ini, menjadi pribadi yang baik bagi keluarga dan lingkungan dapat dimulai sejak dalam
pikiran kita. Saya ingin selalu berpikir positif kepada takdir yang telah Allah tetapkan, orangtua saya, kepada
keluarga saya, dan orang-orang di sekitar saya. Saya ingin memberikan sepenuhnya kepercayaan saya
kepada mereka tanpa diciderai oleh hal-hal negatif yang mungkin datang dari
prasangka saya saja.
b. Mari kita lihat Nice Homework #2,
sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini
sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih
dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri
kita.
Ketika
melihat lagi daftar checklist di NHW #2, walaupun sebagian kecil telah saya
lakukan secara konsisten, tapi banyak hal yang belum saya laksanakan secara
berkelanjutan. Rasa malas yang teramat sangat, membuat saya banyak mengabaikan
daftar-daftar yang telah buat. Saya perlu memacu diri saya untuk lebih
bertanggungjawab terhadap hal yang sudah saya buat, dan insyaAllah, kali ini
saya akan konsisten untuk melakukan daftar checklist harian saya agar cita-cita
saya dapat terwujud, yakni menjadi pribadi yang lebih baik dari kemarin.
c. Baca dan renungkan kembali Nice
Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita
di muka bumi ini? kalau sudah, maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai,
sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
Q.S.
Al-baqarah : 30 yang menjadi pondasi dasar saya tentang pertanyaan apa maksud
Allah menciptakan saya sebagai salahsatu manusia di muka bumi ini. diciptakannya manusia di
muka bumi ini adalah menjadi sosok yang mampu mengemban amanah keadilan dalam
memakmurkan bumi, ia harus mampu menjadi pemimpin, minimal pemimpin bagi
dirinya sendiri yang mampu mengarahkan langkahnya menuju kehidupan yang Allah
ridhoi sesuai dengan tuntunan Al-qur’an dan sunnah nabi. Menjadi pemimpin juga artinya
mampu bertanggungjawab terhadap perannya yang telah Allah amanahkan.
Saat
ini, peran yang Allah amanahkan kepada saya adalah menjadi anak perempuan yang
harus berbakti kepada orangtuanya, anak perempuan yang harus membahagiakan
orangtuanya, anak perempuan yang harus berusaha agar tidak lagi membuat
orangtuanya kecewa.
Mendengar
cerita teman yang telah lama ditinggalkan kedua orangtuanya membuat saya tak
ingin melewatkan kebersamaan saya bersama orangtua saya, saya selalu berusaha
agar memenuhi keinginan orangtua saya, saya yang berusaha lebih sabar dan tidak
terpancing emosi ketika saya mulai bersebrangan faham dengan kedua orangtua
saya. Saya lebih banyak diam dan tidak membantah ketika orangtua saya menegur
saya. Saya berusaha memberikan senyum terbaik dan tidak lagi banyak mengeluh tentang pekerjaan
yang memberatkan saya, saya tidak ingin membebani mereka dengan hal-hal
tersebut. Cukuplah orangtua saya tahu bahwa saya bahagia dengan apa yang sedang
saya jalani sekarang.
Selain
ingin menjadi anak yang berbakti, sejak tahun 2017 Allah anugerahkan saya
pekerjaan yang sangat menuntut keprofesionalan saya dalam bekerja, yakni
menjadi guru Bahasa Sunda di lingkungan SMK. Bukan hal mudah menjalani profesi
menjadi seorang guru, apalagi harus menghadapi anak-anak di usia remaja yang
rasa ingin tahunya tinggi, emosinya yang labil dengan berbagai karakter yang
berbeda-beda, ada yang aktif berbicara, gemar menulis, senang bercanda,
pendiam, ada yang tidak bisa diajak kerjasama, ada yang rajin, ada yang sering
mengandalkan temannya jika ada tugas kelompok, ada yang tertutup, ada yang
senang curhat, ada yang murah senyum, ada yang jutek habis-habisan, dan
berbagai karakter lainnya yang akan sangat panjang jika saya sebutkan satu
persatu. Namun, walaupun saya sering merasa lelah menjalankan tugas dan
kewajiban saya sebagai guru, saya bahagia ada di tengah-tengah mereka, karena
bersama mereka saya bisa berbagi ilmu yang saya miliki dan semoga membawa
manfaat bagi kehidupan mereka di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Menjadi
guru menuntut saya agar selalu terlihat bahagia dan bersemangat setiap memasuki
kelas, sebab suasana kelas akan terasa hangat dan menyenangkan ketika saya
mengawalinya dengan penuh senyuman yang terpancar tulus dari dalam hati. Seperti
ucapan guru senior saya yang mengatakan, andai kita seorang guru berat untuk
tersenyum, setidaknya janganlah bermuka masam, kecut, sinis kepada siswanya,
karena mereka merindukan senyuman guru dua waktu, yakni ketika mereka baru
datang ke sekolah dan ketika mereka akan pulang ke rumah. Ucapan beliau yang
menjadi inspirasi saya untuk melupakan sejenak masalah saya ketika saya
memasuki kelas, saya harus bahagia untuk murid-murid saya, because I wanna be a
professional teacher, yang mampu membuat mereka bahagia ketika belajar dengan
saya. ♥
Untuk
itulah, berdasarkan curhatan saya di atas, ada beberapa poin penting yang saya
rumuskan ke dalam misi hidup, bidang yang akan dikuasai, dan perannya sebagai
apa. Check this out!
Misi
hidup:
berbagi cinta dan kebahagiaan dengan orang-orang yang ada dalam kehidupan saya
terutama kepada orangtua, keluarga, dan murid-murid yang sedang saya hadapi
sekarang.
Bidang
yang akan dikuasai:
1. Ilmu
menjadi anak yang sholehah bagi kedua orangtuanya
2. Menjadi
guru yang professional dengan mempelajari materi sesuai kurikulum yang telah
ditetapkan, dan mempelajari ilmu tentang positive
self concept, self control, higher order thinking skill, communication skill, dan
social skill.
Peran:
guru
d. Setelah menemukan 3 hal tersebut,
susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup
tersebut.
Untuk
yang pertama, ilmu agar menjadi anak yang sholehah bagi kedua orangtua saya
bisa saya pelajari dari kajian di majelis ilmu yang saya ikuti setiap hari Jum’at
siang dan berbagai artikel yang membahas tentang hal tersebut. Yang terpenting,
saya harus terus mempraktikkan apa yang telah saya ketahui, seperti hormat
kepada orangtua, patuh, tidak membantah, cepat melaksanakan jika diberi
perintah, tidak menunjukkan amarah kepada orangtua, tidak membangkang, dan
selalu mendoakan untuk kebaikan mereka di dunia dan akhirat.
Saya
percaya, menjadi istri dan ibu yang baik bisa dimulai dari bagaimana cara kita
memperlakukan orangtua kita saat masih
belum menikah. Ketika kita terbiasa patuh kepada perintah orangtua dengan mengharap
ridho Allah SWT, itu juga yang akan kita lakukan kepada suami sebagai bentuk
kasih sayang kita kepadanya. Ketika kita terbiasa menyayangi orangtua dengan
segenap ketulusan, itu juga yang akan kita berikan kepada suami dan anak kita
kelak. Hal yang baik akan terus terjadi ketika kita membiasakan diri menjadi
baik dari sekarang. Semangat! \\(^-^);//
Yang
kedua, ilmu yang saya perlukan untuk menjalani misi berbagi cinta dan
kebahagiaan kepada murid-murid saya di sekolah adalah saya harus terus mengasah
dan mendalami bidang keilmuan yang ada hubungannya dengan budaya Sunda, lalu
mempelajari (1) positive self concept yang
berfokus kepada self awareness and
confidence. Saya harus mengenali diri saya sendiri dan memiliki rasa
percaya diri sebelum saya memasuki lingkungan mereka. Saya harus menerima
dengan terbuka kelebihan serta kekurangan saya dan fokus pada ha-hal yang
bersifat perilaku yang bisa diubah dan diperbaiki. (2) self control untuk menunda kesenangan dan lebih memilih mempersiapkan
bahan ajar serta materi pembelajaran agar ketika memasuki kelas saya lebih siap
dan percaya diri. Self control dalam
mengelola stress dan kekhawatiran, ini ada hubungannya dengan NHW #1 yakni
tetap berpikir positif dan mengabaikan kekhawatiran, sebab kekhawatiran hanya
akan menghilangkan kekuatan. (3) higher order thinking skill tentang
pemecahan masalah kreatif dan empati serta proaktif. Ketika di kelas,
seringkali terjadi hal-hal yang tidak terduga, untuk mengatasinya diperlukan
pemecahan masalah kreatif, agar suasana kelas menjadi kondusif dan tidak banyak
terganggu dengan masalah-masalah yang muncul. (4) communication skill yang ada kaitannya dengan public speaking dan mendengar aktif. Menjadi guru, bukan saja
kemampuan berbicaranya yang harus dikuasai, tapi juga kemampuannya mendengar juga
harus turut dikuasai, guru harus terbiasa mendengar aspirasi yang datangnya
bukan saja dari rekan kerja, tapi juga dari murid di kelas. Hal tersebut akan
membantu anak lebih leluasa mengeluarkan berbagai ide dan gagasan tentang suasan
kelas yang mereka inginkan, agar suasana kelas terasa lebih cair dan berwarna.
(5) social skill tentang kerjasama,
guru dan murid harus mampu bekerjasama, mulai dari menyusun strategi untuk
mencapai tujuan bersama, menempatkan murid di posisi yang tepat, memberikan
tugas yang jelas kepada setiap murid, dan memberi motivasi juga reward.
e. Tetapkan Milestone untuk memandu
setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup
Untuk
pembuatan milestone saya akan
mengambil dari salahsatu Misi Hidup saya, yakni menjadi guru profesional. Saat ini
saya berusia 23 tahun 9 bulan. KM 0 saya tetapkan dari tahun ketika mengawali profesi
ini (2017).
Milestone yang
saya tetapkan,
KM
0 – KM 01 (2017-2019) Saya mendedikasikan 1-2 jam waktu per hari untuk
mempelajari materi sebagai bahan ajar saya di kelas, membacanya, memahaminya,
dan mendiskusikannya dengan rekan sesama guru. Menguasai Positive self concept, self
control, higher order thinking skill, communication skill, dan social skill.
KM
01 – KM 02 (2019-2020) mempelajari ilmu seputar produktivitas dan manajerial
agar (jika tahun ini menikah, aamiin) saya mampu membagi waktu dan peran di
rumah maupun di luar rumah dengan baik.
KM
02 – KM 03 (2020-2022) menamatkan studi S-2 di bidang pendidikan dan keguruan
f. Koreksi kembali checklist anda di
NHW #2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu
tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.
Segera akan
saya koreksi.
g. Lakukan, lakukan, lakukan,
lakukan
InsyaAllah,
semoga Allah SWT memberikan saya kekuatan untuk melakukan hal-hal di atas, dan semoga
konsisten! Semangat!
mantap betul mba ellll
BalasHapusHalooo Miaaa.. makasih udah berkunjung🤗 💞
Hapus