Langsung ke konten utama

NHW #5 Belajar bagaimana caranya belajar (Learning how to learn) | Heni Meliyanawati




Tulisan kali ini saya akan membahas tentang desain pembelajaran yang saya buat, tentunya berpatokan pada desain pembelajaran yang sudah ada, hanya saja sedikit dimodifikasi agar desain pembelajarannya sesuai dengan yang saya perlukan dan juga sesuai dengan tuntutan zaman.


Apa sih desain pembelajaran itu?


Menurut kamus Bahasa Indonesia (2011), Desain bermakna kerangka bentuk; rancangan dan pembelajaran bermakna proses, cara, perbuatan mengajar.  menurut makna harfiah, desain pembelajaran dapat diartikan sebagai proses merumuskan tujuan, strategi, teknik, dan media. Desain pembelajaran dapat membantu proses belajar seseorang, dimana proses itu sendiri memiliki tahapan segera dan jangka panjang. Desain pembelajaran haruslah sistematis dan didesain secara efektif. 


Untuk siapa program itu dirancang?


Mengacu ke NHW #4 tentang misi hidup untuk berbagi cinta kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar khususnya peserta didik di lingkungan saya bekerja, desain pembelajaran ini saya rancang untuk mereka, hal tersebut sebagai bentuk dedikasi saya kepada mereka agar proses pembelajaran dapat lebih terstruktur dan lebih mudah mencapai tujuan yang diharapkan.

Ada tiga pertanyaan pokok yang perlu diperhatikan, yaitu (a) Kompetensi apakah yang harus dicapai (tujuan); (b) Bagaimana cara memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk mencapai kompetensi tersebut (metode); (c) bagaimana kita (guru) mengetahui bahwa kompetensi yang diajarkan telah dikuasai murid (evaluasi).


A. Tujuan

a.      Relevansi, kesesuaian antara kompetensi yang diharapkan dan pengalaman belajar dengan kehidupan sehari-hari.

b.      Konsisten, penyusunan pembelajaran harus taat azas dan ajeg, antara keseluruhan komponen

c.       Adequate, kecukupan atau memadai tidaknya materi yang dipelajari dengan kompetensi yang diinginkan

d.      Ilmiah, sistem pembelajaran yang disusun dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan dan memperhatikan perkembangan dan kebutuhan murid

e.      Sistematis, setiap materi memiliki keterkaitan yang itegratif.


B. Metode

Proses pencapaian tujuan pembelajaran dapat dikembangkan melalui pemilihan strategi pembelajaran yang meliputi pembelajaran tatap muka dan pengalaman belajar. Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik dan kegiatan mental yang dilakukan murid dalam berinteraksi dengan bahan ajar. Pembelajaran dapat dilakukan lebih variatif, dapat dilakukan di dalam maupun luar kelas. Selain itu, pengalaman belajar hendaknya juga memuat kecakapan hidup (life skill) yang harus dimiliki murid untuk berani menghadapi problem hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya.

Selain itu, metode pembelajaran yang saya terapkan untuk mencapai tujuan yang telah saya tetapkan juga mengacu kepada pembelajaran era 4.0, atau sering disebut sebagai era digital yang memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai media pembelajaran, sebab dengan media elektronik, siapapun bisa belajar dimana saja dan kapan saja. Dengan kecanggihan teknologi, semuanya serba bisa terakses dengan mudah hanya dengan memasukkan pertanyaan di link pencarian.

Tersedianya berbagai fasilitas yang sesuai kebutuhan dengan tuntutan zaman harus dimaksimalkan dengan kemampuan anak-anak untuk menggunakannya, diperlukan adaptasi  yang tinggi agar anak-anak tidak ketinggalan zaman.

Selain melibatkan anak pada pembelajaran yang konvensional, untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan pendidikan yang dapat membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif. Hal tersebut salah satunya dapat dicapai dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantu pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan yang dapat mengikuti atau mengubah zaman menjadi lebih baik, salahsatunya menyisipkan literature online pada saat proses pembelajaran. Memanfaatkan media elektronik juga bisa diterapkan dengan memanfaatkan berbagai aplikasi yang mendukung proses pembelajaran, seperti aplikasi quizizz yang bisa digunakan untuk bermain kuis.

Membuat project menggunakan sarana teknologi dapat melatih anak agar terbiasa berfikir kreatif dan inovatif. Saat ini proses pembelajaran yang cenderung mengutamakan hapalan atau sekadar menemukan satu jawaban benar dari soal mulai dikurangi, hal tersebut sebagai cara agar anak memiliki waktu yang lebih banyak untuk berpikir lebih visioner.


C. Evaluasi

Untuk mengevaluasi proses pembelajaran, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan, seperti,

1)      Sistem belajar tuntas (mastery learning) : murid tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya atau mengikuti pembelajaran berikutnya sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan benar dan hasil yang baik.

2)     Menggunakan Acuan Kriteria (Criterion referenced Test) : asumsi acuan penilaian CRE adalah murid memiliki kemampuan yang sama, tetapi dalam proses perolehan kemampuan tersebut memerlukan waktu yang berbeda-beda. Acuan kriteria dalam penilaian bersifat individual. Artinya hasil belajar murid yang satu tidak dibandingkan dengan hasil belajar murid yang lainnya.

3)     Penilaian berkelanjutan : sistem penilaian berkelanjutan berarti semua indikator harus dibuat soalnya, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi apa saja yang sudah dan belum dikuasai oleh murid. Indikator yang masih belum dikuasai oleh murid masih perlu diulangi pembelajarannya sehingga murid tetap mencapai indikator yang harus dikuasainya.

4)     Mengukur tiga ranah/aspek untuk setiap individu siswa secara adil : ranah yang dinilai meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Aspek yang dinilai adalah kompetensi dasar dan indikator. Yang harus dinilai dan oleh guru jelaskan kepada seluruh murid pada awal semester.


Rujukan:











Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDAYA | KESELARASAN JAMPÉ UBAR HATÉ DENGAN HADIST NABI (tentang kuatnya doa orang yang teraniaya)

Oleh: Heni Meliyanawati Tahukah anda bahwa Desa Ciparakan yang terletak di Kecamatan  Kalipucang, Pangandaran  merupakan gudangnya ilmu  mantra ?  Di desa ini  berbagai jenis  mantra  mudah sekali ditemukan dan ternyata masyarakatnya pun masih menggunakan  mantra dalam kehidupannya sehari-hari. M ulai  dari mantra yang digunakan untuk memulai suatu pekerjaan ( Jangjawokan ), mantra untuk menyembuhkan penyakit ( Jampé ), mantra dalam urusan menguasai jiwa yang lain ( Asihan ), mantra agar memiliki kekuatan ( Ajian ), mantra agar tidak diganggu oleh bangsa jin ( Singlar ), dan mantra yang digunakan untuk keselamatan ( Rajah ). Mantra sebagai salah satu karya sastra puisi  buhun  (kuno) lahir dalam masyarakat Sunda primitif. Menurut  Hauser (dalam Faruk, 2013:12), kesusastraan zaman primitif ini terbagi menjadi dua, yakni ketika masyarakat masih dalam pola produksi sebagai masyarakat berburu, misalnya, seni cenderung meniru alam karena berfungsi sebagai kekuatan yang secara la

30 HARI BERCERITA | 01. Bismillah, mulai yuk!

Assalamu'alaikum, pembaca yang budiman. Selamat pagi di hari yang cerah ini ya, selamat beraktivitas dan jangan lupa bahagia. Oh iya, untuk setiap aktivitas yang kita lakukan ada baiknya kita niatkan sebagai media untuk beribadah kepada Allah SWT, InsyaAllah berkah, dan semoga Allah mudahkan jalan kita semua. Aamiin. Hari ini saya akan memulai sesuatu yang sejak lama ingin saya lakukan, yakni menulis secara terus menerus tanpa ada jeda barang sehari pun. Awalnya ragu sih untuk memulai, takut gak bisa. Lah gimana saya mau nulis di blog yang mesti panjang, wong bikin caption satu paragraf aja kadang susahnya setengah mati. B elum lagi mengatur mood yang kadang bikin jengkel sendiri, hari ini semangat nulis, besoknya hmmm ga tau deh. Hehe. Eh tapi, kalau ga dimulai sekarang mau kapan lagi? Toh sejak dulu saya hanya terperangkap pada sesuatu yang berupa ketakutan saya saja. Jadi, dari pada bersembunyi dibalik kelemahan saya, lebih baik saya mulai tuk melangkah. So, let's sta

NHW #6 Belajar Menjadi Manager Keluarga Handal | Heni Meliyanawati

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Apa kabar pembaca yang budiman? Gak kerasa ya sudah hari Minggu lagi, dan seperti biasa, di hari Minggu malam ini adalah jadwal saya untuk merampungkan Nice Homework saya untuk program matrikulasi batch 7 di Institut Ibu Profesional.  Di NHW kali ini, saya belajar tentang cara menjadi manager keluarga yang handal. Bisa dibilang NHW kali ini adalah NHW yang paling saya favoritkan, kenapa ? Karena saya menjadi tahu tugas spesifik menjadi ibu itu seperti apa, dan NHW kali ini bisa membantu saya untuk menyusun kegiatan sehari-hari agar lebih terstruktur dan bisa lebih fokus ke pekerjaan yang harus diprioritaskan, hampir mirip dengan NHW #2 ya. Namun sebelum ke bagian inti, tidak seperti biasanya, saya ingin berbagi materi yang telah disusun oleh tim matrikulasi IIP batch 7 mengenai IBU MANAGER KELUARGA HANDAL. Selamat membaca! *Motivasi Bekerja Ibu* Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang